Senin, 27 Agustus 2012

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 8


aku temukan didepan ku sosok yang selama satu tahun ini aku anggap meninggal yaitu Tara. Aku pun terkaget dan tak percaya akan apa yang aku lihat.
“Tara!!” panggil ku.
dan dia pun melihatku penuh tanya.
“kamu Tara?”
“iya,, kamu…” sebelum Tara selesai bicara aku pun terjatuh pingsan karena syok.
tak lama kemudian aku tersadar dan di depan ku ada sosok yang ku rindukan selama ini, aku pun langsung memeluknya erat dan menangis. Tak lama kemudian Tara melepas pelukan ku.

Selasa, 21 Agustus 2012

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 7

Hari mulai larut,, malam pun begitu indah ketika dua keluarga melakukan pesta kecil ditaman belakang villa sambil menikmati jagung bakar dan ayam bakar. Aku dan Radit memilih menikmati jagung bakar dan secangkir teh hangat sambil melihat keindahan malam kota Bandung dipinggir taman villa yang menghadap kebawah kearah pusat kota sehingga terlihat kerlipan lampu-lampu seperti kunang-kunang. Tak terasa esok hari kami semua harus pulang kembali ke Jakarta dan kembali dengan aktivitas kami masing-masing.

Senin, 20 Agustus 2012

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 6

aku pun menurutinya dan aku diajak berjalan ke suatu tempat yang sangat aku kenal sekali. Dan ketika penutup mataku terbuka, aku tersontak kaget sekaligus bahagia melihat pemandangan lilin diatas kolam yang bertuliskan…
“WILL YOU MARRY ME”

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 5

“k-kamu…….” Ucapku gugup hingga menjatuhkan payung yang melindungiku dari hujan.
“iya ini aku Tara” jawabnya sambil tersenyum dengan tubuh yang sudah basah karena hujan.
“Tara….” Aku pun langsung memeluknya karena aku sangat merindukannya.
“heii,, kamu kenapa? Kok suara kamu sesegukan gitu? Kamu nangis ya?” tanya Tara dan melepas pelukanku. “loh kenapa nangis,, nanti cantiknya hilang loh.. hehe” ujarnya sambil menghapus airmataku.
“kenapa kamu bisa disini? Bukannya kamu…” ucapanku pun terpotong karena jari telunjuk tara mendarat dibibirku menandakan aku tidak harus melanjutkan ucapanku.
“aku kesini untuk kamu,, karena disana aku pun merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan”

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 4

Setelah tara pulang,, aku pun langsung beranjak ke tempat tidurku. Dan memikirkan semua kebaikan tara. Hatiku berkata,”tara lo emang baik banget, tapi kenapa hati gw masih belum bisa ke lo?”.”ohh,, apa mungkin ini karena kak raka? Duhh,, kenapa lo gak pergi-pergi dari otak gw sih raka?”.”ahh,, dari pada gw mikirin ini semua mending gw tidur”.
tak lama kemudian akupun tertidur.

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 3

Aku pun berjalan menyusuri taman dengan tangis. Tiba-tiba aku melihat sesosok pria yang sangat ku kenal di depan ku. Lalu dia pegang tangan ku dan memelukku.
“ternyata bener perasaan gw yang tiba-tiba gak enak ketika lo pergi. Ternyata ini yang terjadi, untung gw langsung nyusul lo kesini”
aku pun hanya bisa menangis dipelukannya. Tak lama dia lepas pelukannya dan mengusap airmata di pipiku.
“yaudah,, sekarang kita pulang ya?”
“gw gak mau pulang, tolong bawa gw ke pantai”
“ok,, kita pergi ke pantai”

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 2

“Sa.. aku boleh ngomong sesuatu gak?” ujar Tara.
“ngomong aja” ujar Tara.
“Sa,, aku pengen kita balik lagi kaya dulu?”             

Aku pun terdiam sejenak, lalu aku pun menjawabnya.
“emmm,, ini terlalu mendadak untuk ku jawab sekarang.. aku butuh waktu untuk berpikir” ujarku.
“yaa,, maaf kalo pertanyaan ku mengagetkan mu.. tapi aku berharap kita bisa balik lagi kaya dulu, aku sayang kamu Sa.. dan aku juga butuh kamu untuk berada di sisiku” ujar Tara.
“yaa,, aku ngerti.. tapi aku gak bisa jawab sekarang,, kamu bisa kasih aku waktu kan?” ujarku.

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 1

Akhirnya sampai juga dirumah,, aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur. Tiba-tiba handphone ku berdering dan ternyata ada telepon dari Tara.
 “Assalamu’allaikum.. haii,, Sa.. kamu lagi apa?”
 “haii,, juga.. lagi istirahat aja.. ada apa nih tumben telepon?”
“gak apa-apa,, cuma mau ngobrol sama kamu aja.. oia aku ganggu gak?”
“emm,, biasa aja sih”
“Sa,, sabtu ini kamu ada acara gak?”
“emmm,, belum tau deh.. emang kenapa?”
“aku mau ajak kamu pergi? Gimana?”
“nanti deh aku kabarin lagi”

Keikhlasan Cinta Marsya


Alarm berbunyi pertanda aku harus bangun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Pagi itu terlihat sangat cerah sekali, aku diantar ayah ke sekolah sekalian ayah berangkat ke kantor. Setelah sampai di sekolah aku langsung bergegas masuk kelas karena bel telah berbunyi.
“pagi,, sya !!” sapa Tika.
“ehh,, pagi !!” jawabku sambil tersenyum.
“lo udah ngrjain tugasnya bu Juni?” tanya Tika.
“wettss,, udah donk.. lo udah belum?” tanya ku.
“udah sih tapi ada satu yang belum,, liat donk” jawab Tika.
“nih,, cepet nulisnya sebelum bu Juni dateng” jawabku sambil menyodorkan buku PR ku.