Senin, 20 Agustus 2012

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 4

Setelah tara pulang,, aku pun langsung beranjak ke tempat tidurku. Dan memikirkan semua kebaikan tara. Hatiku berkata,”tara lo emang baik banget, tapi kenapa hati gw masih belum bisa ke lo?”.”ohh,, apa mungkin ini karena kak raka? Duhh,, kenapa lo gak pergi-pergi dari otak gw sih raka?”.”ahh,, dari pada gw mikirin ini semua mending gw tidur”.
tak lama kemudian akupun tertidur.
****
Semenjak kejadian itu Tara cukup sering antar jemput aku dan kian lama kami pun semakin dekat bahkan sedekat dulu saat kami masih berhubungan. Hingga akhirnya suatu hari Tara menelpon ku.
“Assalamu’allaikum,, haii Sa!!”
“Wa’allaikumsalam,, haii juga Ra!!”
“kamu lagi apa?”
“aku lagi bikin tugas nih,, kamu sendiri lagi apa?”
“aku lagi packing sambil telepon kamu.. hehe”
“packing?? Emang kamu mau kemana?”
“oia,, aku telepon kamu juga mau bilang kalo besok aku bakalan pindah dari Jakarta”
“pindah?? Kemana? Kok mendadak banget sih”
“iya,, soalnya aku baru terima surat beasiswa ke Prancis 3 hari lalu dan itu keinginan aku juga orangtua ku selama ini”
“oia,, selamat ya.. aku ikut seneng,, besok kamu berangkat jam berapa?”
“besok jam 10.00,, pesawat ku berangkat.. jadi kemungkinan jam 08.30 aku harus sampai airport,, besok kamu bisa temenin aku?”
“ohh,, ok aku bisa.. kita ketemu di airport aja ya”
“yaudah,, makasih ya Sa udah mau anter aku”
“iya sama-sama”
“yaudah,, udah dulu ya.. kamu istirahat ya,, karena aku juga mau istirahat untuk besok.. Assalamu’allaikum”
“Wa’allaikumsalam”
 Keesokan harinya ternyata aku tidak bisa mengantar kepergian Tara karena tiba-tiba aku demam hari itu. Dan aku pun menjelaskan semua pada Tara,, walau ku tau dia kecewa tapi dia mengerti kalau kesehatan ku lebih penting dan dia meminta ku untuk istirahat.
Beberapa hari setelah kepergian Tara aku pun mencoba membuka e-mail ku dan ada pesan dari Tara.
Dari : Tara Yudistira
“Assalamu’allaikum Sa,, aku udah sampe nih.. kamu jaga diri baik-baik ya disana,, jangan ngelamun di jalan lagi kayak waktu itu.. ok
I miss you My Princess     
Aku pun tersadar kalau itu pesan masuk 1 hari setelah kepergian Tara. Hari demi hari berlalu,, tak terasa sudah 3 bulan Tara pergi dari sisi ku. Tak ada lagi orang yang begitu sangat mengisi hari ku dengan senyuman juga canda. Yang ada hanya kekosongan dihati ku,, walau setelah kepergian Tara ada Radit yang selalu mencoba member kebahagiaan untuk ku. Tapi entah kenapa hati ini malah merindukan sosok Tara dan semakin hari aku semakin merindukannya. Aku berpikir “Apa ini yang namanya cinta?” dan “apakah rasa yang dulu pernah hadir kini telah kembali?”. Aku pun menyesali kenapa hari itu aku tidak mengantar kepergiannya,, tiba-tiba airmata ku pun menetes. Aku baru menyadari kalau aku merindukannya. Aku tak tau apa yang harus ku lakukan saat ini, akhirnya aku mencoba mengirim e-mail ke Tara.
To : tara_yudistira@yahoo.com
“Assalamu’allaikum,, Tara.. gimana kabar kamu disana?? Semoga kamu baik-baik ya disana
Salam Rindu dari ku”
Send Massage……
Aku hanya bisa berharap dia membalas dengan cepat. Hari demi hari, bulan demi bulan aku lewati seperti biasa,, dikamus aku mulai jarang bertemu kak Raka mungkin karena dia lagi sibuk skripsi. Tetapi sesekali kak Raka mencoba menyapa ku,, tapi aku hanya membalasnya dengan satu kata dan senyum yang terpaksa. Semua sikap ku bukan alasan karena kejadian sore itu,, tetapi karena aku tak bergairah untuk bicara banyak semenjak kepergian Tara. Aku seperti kehilangan satu kebahagiaan yang aku dapat sebelum kepergian Tara. Hingga suatu hari aku membuka e-mail ku dan ternyata ada balasan dari Tara.
Dari : Tara Yudistira
“Wa’allaikumsalam.. kabarku baik Sa.. gimana kabar kamu? Baik juga kan.. oia,, gimana sama senior kamu itu? Maaf kalo kamu bingung kenapa aku bisa tau,, karena waktu aku mau jemput kamu di kampus aku liat kamu dibonceng seorang cowok. Dan setelah aku cari tau ternyata dia senior kamu di kampus,, aku sudah pasrah akan perasaan aku saat tau itu. Aku hanya berharap kamu bisa bahagia dengannya.. J
Aku pun kaget membaca pesan itu,, aku merasa sangat bersalah karena telah membuat Tara menunggu ketidak pastian dariku. Kenapa aku tidak pernah menyadari arti hadir seorang Tara. Dan kenapa aku terlambat menyadari kalau Tara begitu penting bagi ku. Saat itu aku pun memutuskan membalas pesannya langsung.
To : tara_yudistira@yahoo.com
“Tara,, aku minta maaf akan semua kesalahan aku ke kamu. Karena aku,, kamu jadi nunggu ketidak pastian dariku  dan karena aku juga kamu kecewa. Aku minta maaf,, aku sadar aku salah. Dan saat ini aku ingin memperbaiki semuanya,, aku ingin menerima mu kembali. Walau aku tau kamu berada jauh disana,, namun hati ku tetap disini menunggumu. Dan kalimat-kalimat ini terangkai bukan karena aku ingin member harapan kosong padamu,, tapi ini benar-benar ungkapan hatiku. Sesak rasanya hatiku tanpa hadirnya dirimu..
I miss u                       
send massage
Sudah 2 tahun aku menunggu tak juga ada balasan atas pesanku itu. Hingga suatu hari ada surprise untuk ku saat aku sampai di rumah.
“Assalamu’allaikum,, ma..”
“Wa’allaikumsalam,, sayang.. kamu udah pulang kerja?” tanya mama.
“iya nii,, ma aku laper nih mau makan.. hehe”
“yaudah,, ganti baju dulu sana terus mama siapin makanan di meja makan ya”
“ok ma,, makasih mama ku sayang.. hehe”
“ehh-ehh,, tunggu dulu.. tadi pagi setelah kamu berangkat ada surat dan bunga mawar di depan pintu untuk kamu nih” ujar mama sambil menyodorkan sepucuk surat dan setangkai mawar merah.
“ohh,, yaudah.. makasih ya ma” ujar ku sambil mengambilnya dan berlalu meninggalkan mama.
Sesampainya di kamar aku langsung membuka surat itu,, ternyata tidak ada nama pengirimnya dan lalu ku baca surat itu.
“haii,, Salsa.. aku cuma mau bilang,, aku tunggu kamu besok di taman jam 4 sore ya. Aku harap kamu datang karena sampai kapan pun aku akan tunggu kamu disana sampai kamu datang.. bye J
“ihh,, apaan sih nih.. surat gak penting. Gak ada pengirimnya ngajakin ketemuan pula lagi. Sikopat kali ni orang ya” gumam ku.
Aku pun bergegas turun ke ruang makan untuk makan malam bareng mama. Setelah itu aku mengisi waktuku dengan membaca buku hingga akhirnya akupun tertidur.
Keesokan harinya adalah hari sabtu dimana aku bisa istirahat dirumah setelah 5 hari dalam seminggu aku sibuk dengan kerjaan ku di kantor. Hari libur ini aku isi dengan membaca buku dan belajar masak sama mama. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4.30 sore. Tiba-tiba aku teringat akan surat itu dan aku berpikir “apakah aku harus pergi kesana ya? Tapi kalo dia cuma orang iseng yang berniat jahat gimana? Tapi kalo dia orang baik,, kan kasian nunggu gw lama.. aduh gimana nih?” seketika pikiranku kalut. Ditambah lagi hujan kini mengguyur kota Jakarta,, dan pikiranku kembali ke surat itu. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke taman.
“heii,, mau kemana kamu Sa ujan-ujan gini?” tanya mama.
“emm.. Salsa ada urusan mendadak ma.. Salsa pergi dulu ya.. Assalamu’allaikum”
“Wa’allaikumsalam,, jangan lupa bawa payung ya..” teriak mama.
Aku pun langsung mengambil payung yang tersedia di belakang pintu rumah dan bergegas pergi. Aku pun naik taksi menuju taman. Sesampainya disana aku tidak melihat seorang pun berada disana,, “ohh,, ternyata aku tertipu! Bodohnya aku ini” dengus ku kesal. Dan aku pun membalikan tubuhku untuk bergegas meninggalkan tempat itu. Tapi tak lama setelah aku membalikan tubuhku,, aku mendengar suara pria memanggilku. Aku pun membalikan tubuhku kearah sumber suara itu. Dan seketika aku di kagetkan oleh sesosok pria dihadapanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar