Alarm berbunyi pertanda aku harus
bangun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Pagi itu terlihat sangat cerah
sekali, aku diantar ayah ke sekolah sekalian ayah berangkat ke kantor. Setelah
sampai di sekolah aku langsung bergegas masuk kelas karena bel telah berbunyi.
“pagi,, sya !!” sapa Tika.
“ehh,, pagi !!” jawabku sambil
tersenyum.
“lo udah ngrjain tugasnya bu Juni?” tanya
Tika.
“wettss,, udah donk.. lo udah belum?” tanya
ku.
“udah sih tapi ada satu yang belum,,
liat donk” jawab Tika.
Lima menit berselang bu Juni datang
dan meminta semua untuk mengumpulkan buku PR masing-masing. Tak terasa bel
istirahat berbunyi, Tika langsung mengajakku ke kantin. Di perjalanan ke kantin
aku melihat kak Alan yang sedang berdiri didepan kelasnya dengan
teman-temannya. Mata ku tak berhenti meliriknya, hingga Tika mengolok-olok ku.
Setelah aku melewatinya, aku mendengar ada suara di belakang yang memanggilku.
“marsya!!”
Aku menoleh ke belakang dan ternyata kak
Alan yang memanggilku.
“iya kak,, ada apa?” tanya ku.
“besok pulang sekolah kamu ada acara
gak?” tanya kak Alan.
“gak sih ka,, kenapa?” tanya ku.
“kalo ada waktu besok nonton
pertandingan tim futsal kakak yaa? Sekalian ajak Tika juga tuh” jawabnya.
“ohh,, gitu.. insya allah yaa kak nanti
aku usahain” ujarku.
“ok..” ujar kak alan sambil melemparkan
senyum manisnya.
“yaudah,, aku ke kantin dulu ya ka” ujarku sambil
meninggalkan kak Alan.
Akhirnya aku sampai di kantin dan
langsung memesan mie ayam pak kirno kesukaan ku dan tika. Sambil nunggu pesanan
aku duduk di bangku kantin dan sedangkan Tika langsung memesan minuman untuk ku
dan dia. Begitu senangnya hati ku disapa, bahkan diminta untuk menghadiri
pertandingan kak Alan. Yaa,, Kak Alan Firmansyah, dia adalah kakak kelasku
sekaligus kapten tim futsal dan aku sangat mengaguminya juga mencintainya sejak
acara baksos 3 bulan lalu. Aku tersenyum-senyum sendiri, hingga tika
mengagetkanku.
“wooyy,, ngelamun aja lo.. ni
minumnya..” tegur Tika sambil menyodorkan minuman kepadaku.
“ngelamunin apa sih
lo,, pasti kak Alan lagi?” ujar Tika sambil menggelengkan kepalanya.
2menit berlalu mie ayam
pesananku datang.
“ini neng mie ayamnya”
“makasih pak” ujarku.
Setelah selesai makan aku dan tika langsung bergegas masuk
kelas karena bel telah berbunyi. Kami melanjutkan pelajaran, hingga akhirnya
tak terasa bel pulang berdering. Tika langsung menarik tangan ku untuk mengajak
pulang. Tetapi sesampai di gerbang sekolah aku melihat kak Alan dengan teman-temannya.
Dan aku berusaha untuk menyapanya.
“haii,, kak!! Belum pulang?” ujarku.
“ehh,, ada marsya.. belum nih” jawab kak Alan sambil
melemparkan senyum khasnya.
“ohh gitu,, yaudah aku duluan yaa ka” ujarku sambil
meninggalkannya.
Tak lama kemudian tika dijemput oleh
kak Haikal yang tak lain adalah kakak kandung tika. Tika langsung berpamitan
untuk pulang lebih dulu, sedangkan aku masih harus menunggu angkot ke arah
rumahku. Tak lama kemudian ada seseorang dengan motornya berhenti didepan ku,
yang tak lain adalah kak Alan.
“masih nunggu angkot sya?” Tanya kak
Alan.
“ehh,, kakak.. iya nih” jawabku.
“dari pada kelamaan mending bareng kakak
aja,, lagi pula kita searah,, gimana?” saran kak Alan.
“yaudah,, boleh” jawabku.
Senangnya hati ini bisa pulang bareng
dengan kak Alan. Di perjalanan pulang aku ngobrol banyak dengan kak Alan, tak
terasa motor berhenti di depan rumah ku. Tapi aku aneh kenapa kak Alan tahu
rumah ku padahal sebelumnya dia tidak pernah mengantarku pulang dan dijalan
juga aku tak membahas alamat rumahku.
“makasih ya ka” ucapku pada kak Alan
dengan melepaskan senyumku.
“ok,, sama-sama.. kakak duluan yaa.. bye” jawab kak Alan yang
langsung bergegas pergi sebelum aku menawarkan untuk mampir ke rumah terlebih
dahulu.
Sesampainya dirumah aku langsung
merebahkan tubuhku di kasur dan memeluk boneka teddy bear kesayangan ku. Dan
aku mengingat-ingat kejadian yang dimula saat jam istirahat hingga pulang
sekolah tadi. Begitu bahagianya hari ini.
************
Keesokan harinya sesampainya
disekolah aku menanyakan pada tika apakah dia bisa datang ke acara pertandingan
futsal sore ini.
“tik,, gimana nanti sore bisa datang
gak?” tanya ku.
“duhh,, maaf yaa kayaknya gak bisa deh
soalnya cowok gw mau jemput nih” jawab Tika.
“ohh,, yaudah kalo gitu gak apa-apa” ujarku sambil tersenyum.
Tak terasa bel istirahat berbunyi.
Kali ini aku kekantin sendirian karena hari ini tika bawa bekal. Sesampainya di
kantin aku langsung memesan makanan dan minuman seperti biasa. Ketika aku
sedang menikmati makanan ku tiba-tiba duduk lah seorang laki-laki yang tak lain
adalah kak Alan.
“sendirian aja nih,, tika mana?” tanya
kak Alan.
“ehh,, kakak.. iya nih si tika bawa
bekal jadi makan di kelas deh” jawabku.
“kakak temenin deh kalo gitu,,
bolehkan?” ujar kak Alan.
“ohh,, boleh aja ka.. kakak gak makan?” tanya
ku.
“udah tadi,, oy nanti sore kamu datang
kan?” tanya kak Alan.
Aku pun sempat bingung menjawabnya.
“gimana yaa ka,, si tika gak bisa ka..
jadi…aku..” sebelum aku melanjutkan ucapanku kak Alan langsung memotongnya.
“kenapa? Takut gak ada temennya yaa?
Tenang ada kakak,, nanti bareng kakak ke tempat pertandingan.. ok?” ujarnya
sambil memberikan senyum khasnya.
Aku pun tak bisa menolaknya. “ok deh ka” jawabku sambil
tersenyum kecil.
Bel masuk pun berbunyi menandakan
istirahat telah selesai. Aku dan kak Alan pun bergegas memasuki kelas
masing-masing untuk melanjutkan pelajaran. Tak terasa bel pulang berbunyi, Tika
pun bergegas pamit pada ku karena pacarnya sudah menjemputnya. Aku pun menyusul
untuk pulang, ternyata didepan gerbang sekolah kak Alan sudah menungguku. Aku
dan kak Alan langsung bergegas ke tempat pertandingan dan disana teman-teman
kak Alan sudah menunggu. Tak terasa pertandingan berakhir dan kemenangan diraih
tim futsal sekolahku. Setelah itu teman-teman kak Alan mengajak makan bareng,
dan kak Alan pun mengiyakannya. Aku pun diajak kak Alan untuk ikut makan
bareng, dan setelah selesai aku langsung diantar pulang oleh kak Alan. Di
perjalananan aku pun bertanya pada kak Alan kenapa dia bisa tahu rumah ku.
“kak,, aku mau tanya. Kakak kok tau
rumah aku sih?” tanya ku.
“ohh,, itu.. iya soalnya waktu kakak
lewat, kakak sempet liat kamu turun dari angkot” jawabnya.
“ohh,, gitu ya ka” ujarku.
Tak terasa sudah sampai di depan rumah ku.
“makasih ya ka” ujarku.
“iya sama-sama sya” ucapnya dengan
senyum manisnya.
“mampir dulu ka?” tanya ku.
“gak deh sya,, udah mau malem nih” jawab
nya.
“ohh,, ok deh ka.. kalo gitu hati-hati
di jalan ya ka” ujarku.
“ok,, makasih.. bye” ucapnya sambil bergegas pergi.
************
Keesokan harinya di sekolah aku
menceritakan semua pada Tika. Setelah itu Tika menyarankan ku untuk lebih
memberi perhatian pada kak Alan. Aku pun bingung dengan apa yang harus ku
lakukan. Akhirnya aku memutuskan untuk beberapa kali datang saat dia latihan
futsal atau pertandingan futsal walaupun dia tidak mengajak ku. Aku pun
beberapa kali memberinya makan siang. Dan entah mengapa akhir-akhir ini kak
Alan sedikit berbeda, dia jarang sekali menyapa ku, bahkan didepanku dia
terkesan dingin. Terlihat sekali dia membeda-bedakan ku dengan yang lain, ya contohnya
dengan Tika. Waktu itu aku sedang duduk-duduk didepan kelas dengan Tika, tetapi
hanya Tika yang dia tegur sedangkan aku tidak sama sekali. Aku semakin bingung
dengan apa yang harus ku lakukan. Aku hanya bisa diam melihat perlakuannya pada
ku, yaa mungkin dia tahu akan perasaan ku padanya dan mungkin itulah cara dia
agar membuat ku benci padanya. Semakin hari tidak ada perubahan yang baik dari
sikapnya, aku pun hanya bisa sabar dan ikhlas menunggunya kembali seperti dulu.
1 bulan berlalu namun akhir-akhir ini
sikap kak Alan sedikit aneh dia selalu membuat aku cemburu atau mungkin bisa
dibilang dia masih ingin membuatku membencinya. Contohnya dengan dia memamerkan
kalau dia habis makan bareng sama Tika, dan juga teman-temannya. Apa lagi saat
dia bilang kalau Jihan adik kelas yang lumayan deket sama aku itu datang saat
dia latihan. Bahkan dia memamerkan kedekatannya dengan Dila kepada Tika. Tetapi
aku tidak pernah mau mempedulikannya, karena aku mencintainya ikhlas dan tulus
tanpa ingin maksa dia untuk mencintaiku juga.
1 bulan berlalu, akhirnya hari itu
aku berniat untuk mengajak kak Alan bertemu dan mengatakan kalau aku
mencintainya. Pagi itu aku mengirim pesan pada kak Alan kalau pulang sekolah
aku ingin bertemu dengannya di depan sekolah. Setelah pulang sekolah aku
menunggunya begitu lama hingga sekolah hampir sepi. Tak lama kemudian kak Alan
datang dengan motornya dan memintaku naik ke motornya. Aku tak tahu dia akan
membawaku kemana. Tak lama aku sampai di lapangan futsal tempat biasa kak Alan
latihan dan kebetulan disana sepi.
“kenapa kakak bawa aku kesini?” tanya
ku.
“katanya ada yang mau kamu omongin ke
kakak?” jawabnya dingin.
“ohh,, itu.. iya ka,, sebenernya ada
yang mau aku tanyain ke kakak. Kenapa sih kakak selalu bersikap dingin sama aku
semenjak perhatian yang aku kasih ke kakak?” tanya ku.
“Cuma itu yang mau kamu omongin?” tanya
kak Alan.
“yaa gak,, tapi kakak jawab dulu
pertanyaan aku tadi” ujarku.
“yaudah,, kamu omongin aja dulu
semuanya. Biar enak ngejelasinnya” jawabnya dingin.
“ok,, kalo gitu.. aku Cinta sama kakak
dan aku Sayang sama kakak.. semua ini aku katakan cuma mau kakak tau perasaan
aku dari mulut aku sendiri tanpa bermaksud nembak kakak” ujarku.
“ok,, kalo gitu.. jujur ya sikap kakak
selama ini itu sebenernya cuma mau bikin perasaan kamu ke kakak itu hilang dan
kamu jadi benci kakak, tapi apa yang kakak dapet? Semua sia-sia, kamu tetep aja
mencintai kakak. Bahkan karna kesabaran kamu itu yang udah nunggu kakak sampe 5
bulan lamanya membuat hati kakak luluh” jelasnya.
“maksudnya aku bisa ngeluluhin hati
kakak itu apa?” tanya ku.
“duhh,, ini cewek masih gak ngerti juga? Maksud kakak itu
kamu udah bikin kakak jadi sayang sama kamu” jawabnya.
Ketika itu aku termangu menatapnya.
Hingga akhirnya dia melambaikan telapak tangannya di depan wajah ku.
“heiii,, malah bengong lagi” ucapnya.
“ehh,, iya.. abis aku kaget dengernya”
jawabku.
“sekarang udah ngerti kan?” tanya kak
Alan.
“iya…” jawabku sambil tersenyum padanya.
“sekarang giliran kakak yang ngomong,
Aku sayang sama kamu?” ujarnya.
Aku terdiam mendengar kata-katanya.
“heii,, jawab donk?” ujar kak Alan yang
membuatku kaget.
“ehh,, iya.. aku juga sayang kakak” ucapku.
Akhirnya kak alan memeluk ku sejenak
dan mengusap-usap kepala ku. Dan dia juga menampakan senyumnya kembali seperti
dulu, senyum yang sangat aku sukai. Hari itu adalah hari yang membahagiakan
untuk ku. Rasanya ingin waktu berhenti disaat itu.
~ The End ~
By : Noer Hayatie_375
Tidak ada komentar:
Posting Komentar