Senin, 20 Agustus 2012

Kebahagiaan yang Tertunda #Part 2

“Sa.. aku boleh ngomong sesuatu gak?” ujar Tara.
“ngomong aja” ujar Tara.
“Sa,, aku pengen kita balik lagi kaya dulu?”             

Aku pun terdiam sejenak, lalu aku pun menjawabnya.
“emmm,, ini terlalu mendadak untuk ku jawab sekarang.. aku butuh waktu untuk berpikir” ujarku.
“yaa,, maaf kalo pertanyaan ku mengagetkan mu.. tapi aku berharap kita bisa balik lagi kaya dulu, aku sayang kamu Sa.. dan aku juga butuh kamu untuk berada di sisiku” ujar Tara.
“yaa,, aku ngerti.. tapi aku gak bisa jawab sekarang,, kamu bisa kasih aku waktu kan?” ujarku.


“ok,, aku ngerti.. kamu boleh jawab kapan pun kamu siap” ujar Tara sambil tersenyum.
“makasih ya,, kamu mau mengerti” ujarku.
“sama-sama” ucap Tara.
Setelah selesai makan, Tara pun mengajakku jalan-jalan di sekitar Mall dan mengajakku bermain di tempat bermain dalam Mall. Aku pun menikmati keceriaan hari itu bersama Tara. Tak terasa waktu pun menunjukan pukul 19.00, akhirnya Tara pun mengantar ku pulang.
“makasih ya untuk hari ini dan makasih juga udah anter aku pulang” ujarku.
“iya sama-sama,, aku juga makasih karna kamu mau pergi senang-senang sama aku hari ini” ujar Tara sambil tersenyum.
“oy,, masuk dulu yuk?” ajak ku.
“gak usah deh,, udah mau malam.. aku langsung pulang aja,, oy salam untuk mama ya” ujar Tara.
“ohh gitu ya,, ok.. nanti aku sampein.. hati-hati ya” ujarku sambil melihat kepergian Tara.
Setelah sampai di kamar aku langsung bergegas mandi lalu beristirahat. Aku pun teringat perkataan Tara tadi,, aku bingung harus jawab apa. Aku bingung jawaban apa yang harus ku pilih. Aku pun tertidur setelah memikirkan hal itu.
*****
Tak terasa 3 minggu berlalu, Tara semakin menunjukan keseriusannya pada ku. Begitupun dengan aku dan kak Raka semakin dekat, dia banyak cerita dengan ku. Sampai suatu hari setelah pulang kuliah ka Raka mengajak ku makan bareng.
“Sa,, balik bareng yuk terus kita makan deh? Kakak yang traktir deh.. hehe”
“emmm,, yaudah boleh ka.. mau makan dimana ka?”
“di café tempat biasa kakak nongkrong bareng temen-temen kakak aja”
“ohh,, yaudah”
“yuk berangkat,, nih pake helm-nya” ujar kak Raka sambil menyodorkan helmnya padaku.
“iya” ujarku.
Tak lama kemudian kami pun sampai di café dan di sana sudah ada 2 teman kak raka yang menunggu.
“heii,, ka!! Sama siapa tuh? Cewek lo ya? Kenalin dong parah gak cerita-cerita kalo punya cewek” ujar Dani.
“apa sih lo, ngaco. Dia tuh junior gw dikampus, kenalin dia Salsa” jawab Raka.
“haii,, salsa. Kenalin gw Dani dan yang ini Zaki” sapa dani sambil menunjuk teman disampingnya.
“haii,, aku salsa. Salam kenal” jawab ku sambil tersenyum pada mereka.
Setelah itu aku pun terbawa dalam obrolan mereka. Tak terasa waktu menunjukan pukul 18.30, aku pun meminta izin untuk pulang dan diantar kak raka pulang. Sesampainya dirumah aku pun beranjak untuk mandi dan setelah itu aku langsung mengerjakan tugas kuliah ku.
*****
Hari minggu ini aku hanya diam dirumah karena tidak ada acara kemana-mana hari ini. Ketika aku sedang menonton tv tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Setelah ku buka ternyata itu Radit.
“ehh,, lo dit. Ada apa?”
“gak apa-apa,, mau maen aja. Gw gak ganggu kan?”
“gak sih kebetulan gw juga lagi santai. Yuk masuk!”
“ok,, nyokap bokap lo mana?”
“ohh,, mereka ada di halaman belakang tuh. Lo mu minum apa dit?”
“apa aja deh”
“yaudah,, gw bikin minum dulu ya”
5 menit kemudian
“nih,, minum dit. Oia,, kemaren lo jadi beli kaset dvd?”
“jadi donk,, gw jalan sendiri aja. Abis lo nya gak bisa sih”
“ya sorry deh,, bis gmn gw udah terlanjur janji”
Tak lama kami ngobrol-ngobrol, tiba-tiba handphone ku berbunyi. Ternyata itu telepon dari kak raka.
“hallo,, salsa!”
“iya kak,, ada apa ya kak?”
“kamu ada acara gak hari ini?”
“enggak sih ka, kenapa emangnya ka?”
“kakak mau ajak kamu pergi, sekarang kakak udah dijalan ke rumah kamu nih”
“oia?,, yaudah aku siap-siap dulu deh ka. Emang kita mau kemana ka?”
“ada deh,, yaudah sana siap-siap. Dandan yang cantik ya. Bye”
Aku pun langsung meminta izin pada Radit untuk pergi ke kamar. Dan membuat Radit bingung akan sikap ku yang tiba-tiba tersenyum kegirangan. Tak lama kemudian aku pun keluar kamar dengan baju rapih. Dan Radit pun merasa aneh dengan ku.
“mau kemana lo?” tanya Radit.
“gw mau diajak pergi nih sama senior gw yang namanya raka itu loh. Dia bilang bentar lagi dia sampe. Oia,, gw udah cantik belom?” tanya ku sambil senyum-senyum.
“y-ya,, udah sih. Tapi lo mu pergi kemana sih?” tanya Radit penasaran.
“gw juga gak tau, yang pasti dia bilang mau jemput gw dan gw disuruh dandan yang cantik.. hehe”
Tak lama suara kelakson mobil terdengar didepan rumahku. Aku pun langsung pamit pada kedua orangtua ku dan juga adit yang masih terdiam penasaran melihatku.
“haii ka!”
“haii,, Sa. Yuk masuk”
“kita mau kemana ka?”
“ada deh, gak surprise namanya kalo kakak kasih tau. Oia,, kamu cantik hari ini”
“ahh,, kakak bisa aja” senyum ku dalam hati.
Mobil pun melaju kearah yang akupun tak tahu kemana. Sedangkan dirumahku Radit langsung meminta izin pulang kepada orangtua ku. Karena perasaannya yang tidak enak tentangku, dia langsung bergegas menyusul mobil kak raka dengan motor ninja hijaunya.
Tak lama kemudian aku sampai disebuah taman. Kak Raka langsung menyuruh ku duduk di bangku taman didekat kami. Lalu dia izin untuk pergi sebentar. Saat itu hati ku pun tak karuan dan mengira-ngira apa yang akan terjadi. “ohh,, apa dia akan nembak aku ya??” Hatiku pun berdegup kencang hingga kak raka datang.
“haii,, sa maaf bikin kamu nunggu lama?”
“iya gak apa-apa ka” jawabku gugup.
“oia,, aku mau ngomong sesuatu?”
“e-emm,, ngomong apa ya ka?” tanya ku gugup.
“aku mau kenalin kamu keseseorang”
“siapa ka?” tanyaku bingung.
tak lama seorang wanita cantik keluar dari balik pohon dibelakang kak Raka.
“kenalin dia Syerin, dan dia pacar kakak” ujarnya dan diikuti senyum manis wanita itu.
“apa?? Pacar??”
entah kenapa rasanya dunia berhenti berputar saat itu. Dan hatiku pun seperti dipukul dengan benda keras. Sakit sekali rasanya, hingga aku tak kuasa menahan airmata ku.
“iya,, dia pacar kakak” ujarnya sambil tersenyum.
“ohh,, ternyata dia pacar kakak. Terus apa maksud kakak ajak aku kesini cuma untuk melihat ini semua?”
 “kakak gak ada maksud apa-apa, cuma mau kenalin dia ke kamu yang udah kakak anggep adik kakak”
“adik?? Jadi selama ini kakak cuma anggep aku adik?” dan tak terasa airmata pun menetes dipipiku.
“iya,, apa kakak salah? Kenapa kamu nangis?”
“gak apa-apa ka, selamat atas kebahagiaan kakak” ujarku sambil mengusap airmata ku yang terus saja terjatuh dan berlalu meninggalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar